FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
KEKUATAN, INSPIRASI DAN MOTIVASI
Kamis, 16 Maret 2023

Oleh: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Yeremia 17:7 (TB) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

Jeremiah 17:7 (UKJV) Blessed is the man that trusts in the LORD, and whose hope the LORD is.

Jika kita cermati kesulitan seseorang sulit menaruh harapan terletak pada empat hal ini:
Pertama, pengalaman masa lalu yang buruk: Orang yang telah mengalami kekecewaan atau pengalaman traumatis di masa lalu mungkin akan sulit untuk menaruh harapan di masa depan karena mereka takut akan terulang kembali.

Kedua, kondisi hidup yang sulit: Orang yang sedang menghadapi kondisi hidup yang sulit, seperti kehilangan pekerjaan, masalah keuangan, atau masalah kesehatan, mungkin merasa sulit untuk menaruh harapan karena mereka merasa tidak memiliki kendali atas situasi tersebut.

Ketiga, perasaan putus asa: Orang yang merasa putus asa atau kehilangan semangat hidup mungkin akan sulit untuk menaruh harapan karena mereka merasa bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi mereka.

Keempat, ketidakpastian masa depan: Orang yang merasa cemas atau takut akan masa depan yang tidak pasti mungkin akan sulit untuk menaruh harapan karena mereka merasa tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dalam renungan ini nabi Yeremia meyakinkan umat Allah untuk mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kepada Tuhan. Khususnya mereka yang mengalami krisis di pembuangan. Mereka sulit diyakinkan karena trauma, kondisi mereka dipembuangan memprihatinkan, ada yang putus asa dan seolah tidak ada masa depan yang pasti. Dalam keadaan demikianlah, Yeremia hadir bahwa mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan padaNya tidak akan sia-sia, tetapi akan bahagia.

Justru sebaliknya jika mereka berharap pada manusia sering kecewa karena manusia bisa pemberi harapan palsu (php). Sebab ada firman Tuhan berkata Yesaya 2:22 (TB) Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?

Apa yang disampaikan Yeremia ini menunjukkan keterbatasan manusia dan ketidak pastian manusia memenuhi harapan orang lain. Namun berharap pada Tuhan adalah suatu kepastian. Tuhan akan setia pada janjiNya dan memenuhinya pada waktunya. Itulah sebabNya Yeremia berpesan: berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan dan yang menaruh harapan padaNya.

Sahabat yang baik hati, berharap pada Tuhan bukan berarti mengabaikan manusia. Kita percaya bahwa Tuhan dapat memakai manusia memenuhi harapan kita. Tetapi harus kita catat bahwa itu adalah perbuatan Allah. Makanya tugas orang percaya adalah bersedia menjadi alat Tuhan untuk melakukan pelayanan dan missi Allah.

Sahabatku, dalam segala keadaan kita harus berpengharapan pada Tuhan. Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan dan berharap padaNya. Amin

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *