FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
KEKUATAN, INSPIRASI DAN MOTIVASI
Rabu, 29 Maret 2023

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Ratapan 5:19
Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya,  takhta-Mu tetap dari masa ke masa!
Lamentations 5:19
You, LORD, reign forever; your throne endures from generation to generation.

Sahabat yang baik hati, pengalaman masa pembuangan harus diakui adalah salah satu masa yang sangat menyedihkan dan pahit dalam pengalaman perjalanan iman bangsa Israel. Ungkapan kepedihan hati itu terlihat jelas mulai dari ayat 1 di kitab Ratapan pasal 5 ini. Untuk itulah kita mendengar doa ratapan dan permohonan minta pengampunan atas murka Allah yang terus disampaikan. Namun, tidak hanya sampai disitu, ternyata masa sulit dalam pembuangan telah mengukir pengakuan iman yang mendaulat Allah berkuasa atas segalanya.

Bangsa Israel telah kehilangan identitas mereka dengan kehancuran bait suci dan Sion yang porak poranda. Kehancuran bait suci mereka rasakan juga sekaligus sebagai kekalahan Allah mereka (Dalam sejarah tradisi kuno di Timur Tengah, kekalahan ataua kemenangan dalam perang sekaligus kekalahan atau kemenangan Tuhan atau dewa-dewa yang mereka sembah). Mereka kemudian harus tingal sebagai orang tawanan di Babel, mereka makan dan minum harus bayar, mereka merasakan seperti anak yatim yang tidak punya bapak (bnd. Ayat 1-18).

Sahabat yang baik hati, sesuatu yang patut kita renungkan ternyata justru masa pembungan yang pahit juga melahirkan pengakuan akan pengenalan yang benar dari bangsa Israel tentang siapakah TUHAN yang sebenarnya. Pembuangan di Babel bahkan mereka akui adalah atas rancangan kehendak Tuhan sendiri dengan memakai bangsa lain. Allah sendiri berbicara dalam Yesaya 46:10, firman-Nya, “Rencana-Ku akan tetap teguh dan Aku akan menyelesaikan semua kehendak-Ku.” Allah tidak dibatasi oleh apa pun di luar diri-Nya, juga tidak ada yang dapat menggagalkan kehendak-Nya, baik itu dosa manusia, pemberontakan atau kurangnya iman, atau bahkan rancangan jahat Iblis.

Allah kita melakukan apa yang Dia inginkan dan akan selalu mewujudkan tujuan-Nya, hanya karena Dia adalah Allah. Tuhan Allah sungguh berdaulat dan dia tidak pernah kalah, Dia justru sedang menunjukkan kemahakuasaanNya. Dia bukan allah teritorial yang hanya berkuasa di Yerusalem atau bertahta di Sion. Pembuangan adalah bagian dari kehendak Tuhan atas penghukuman dosa dan pelanggaran penyembahan berhala bangsa Israel yang sungguh sudah menyimpang dari kehendak Tuhan. Penderitaan yang Tuhan berikan justru harus dimaknai untuk memurnikan Israel. Jika mas dimurnikan diuji oleh api, demikianlah Umat Tuhan atau orang Kristen hingga kini juga harus diuji melalui penderitaan dan tantangan.

Sahabat yang baik hati, ada dua hal yang patut dicatat sebagai perenungan nas kita pagi ini yang menyatakan kekekalan dan kemahakuasaan Allah.

Pertama, Pengakuan Iman bahwa Allah itu kekal juga meneguhkan Iman kita, maka harushnya tetaplah setia selamanya (hingga penyataan Allah secara langsung kepada kita di sorga kelak. Setiap penderitaan tidaklah kekal, hanya ada Tuhan yang kekal dan maha dasyat sebagai penolong dan penghibur bagi kita jemaat Tuhan yang ditebus dan dikasihinya (Mat. 11:28, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu). Suka dan duka dipakai Tuhan untuk kebaikan kita.

Kedua, jika kita mengaku Tuhan adalah kekal, maka rahmanya juga kekal dan tidak berkesudahan. Tuhan akan selalu melimpahkan berkatnya kepada semua generasi orang percaya sepanjang masa. Jaminan ini tegas dalam ayat kita pagi ini. Oleh karena itu jangan pernah ragu berjalan bersama Tuhan. Dalam Ratapan 3:22: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu.

Oleh karena itu sahabat yang baik hati, dalam kitab ratapan ternyata harus dimaknai sebagai kitab yang hanya menceritakan tangisan pilu tentang pahitnya derita dan kehancuran pengharapan. Namun sebaliknya telah diungkapkan bagaimana Iman Israel terbangun dan diperbaharui. Jika sebelumnya mereka menikmati kasih Tuhan hanya melalui berkat-berkat sukacita, sekarang justru mereka merasakan kasih yang unik yaitu menikmati kasih setia Tuhan bahkan dalam melalui setiap penderitaan, Tuhan tetap menolong maka tetaplah setia. Amin

Salam dari tim penulis: FS

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *