FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
KEKUATAN, INSPIRASI DAN MOTIVASI
Sabtu, 1 April 2023

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Yesaya 64 : 9 (TB) Ya TUHAN, janganlah murka amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu.

Isaiah 64:9 (NKJV)
Do not be furious, O Lord, Nor remember iniquity forever; Indeed, please look—we all are Your people!

Kesadaran akan dosa mendorong manusia untuk memohon kepada Allah. Allah adalah pengasih dan penyayang, kasihNya lebih besar dari murkaNya. Tetapi manusia yang berdosa yang berungkali melakukan kesalahan yang sama memohon kepada Allah agar tidak murka dan tidak mengingat-ingat dosa untuk seterusnya.

Memohon kepada Allah, agar memandang manusia ini sebagai umatNya, yang dikasihiNya. Dan pada dasarnya Allah yang adalah kasih bertindak dengan penuh kasih bahkan dalam menegur/menghukum umatNya.

Dosa menjadikan najis sehingga kita tidak bisa menghampiri Allah, sama seperti seorang pengemis berpakaian kotor tidak bisa makan di meja raja. Upaya terbaik kitapun tetap dicemari dosa. Karena itu, satu-satunya pengharapan kita adalah iman kepada Yesus Kristus, yang sanggup menyucikan dan membawa kita ke hadirat Allah.

Allah tidak akan menolak kita kalau kita datang kepada-Nya dengan iman, Dia juga tidak memandang rendah usaha kita untuk menyenangkan-Nya. Sebaliknya yang dimaksudkan adalah bahwa jika kita datang kepadaNya menuntut diterima berdasarkan perbuatan “baik” kita, Allah akan menunjukkan bahwa kebenaran kita hanyalah kain kotor dibandingkan dengan kebenaran-Nya yang tak terhingga. Pesan ini terutama adalah bagi orang yang belum bertobat.

Kemunculan Allah begitu hebat sehingga seperti api yang menghanguskan segala sesuatu di jalannya. Jika kita tidak kudus, bagaimana mungkin kita bisa selamat? Hanya oleh belas kasihan Allah.
Sahabat yang baik hati, dalam doa pengakuan dan permohonan orang Israel di hadapan Allah menyatakan bagaimana mereka mengenali keberadaan mereka di hadapan Allah.

Tidak ada yang dapat kita andalkan, yang dapat kita sombongkan di hadapan Allah. Memandang diri sendiri sebagai yang najis dan kotor di hadapan Allah, sebab Allah adalah kudus. Kesalehan mereka lihat seperti kain kotor dan kejahatan seperti daun kering yang dilenyapkan oleh angin.

Orang Israel menyadari keberdosaan mereka dan menyadari tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk menghadap ke hadirat Allah selain hanya karena belas kasihan Allah semata. Bukan berarti mereka tidak menginginkan untuk datang kepada kehadirat Tuhan. justru karena mereka memiliki kerinduan untuk datang menghadap kepada Allah, mereka menyadari ketidaklayakan mereka, dan mereka mengakui keberdosaan mereka serta memohon belas kasihan Allah atas mereka.

Sahabat yang baik hati, semua kita juga pernah jatuh ke dalam dosa, memiliki kesalahan di hadapan Allah. Tetapi bukan berarti Allah menolak kita dan tidak menginginkan kita untuk hadir di hadapanNya. Allah selalu menunggu orang-orang yang berdosa datang kembali berpaling kepadaNya.

Allah dengan setia menunggu umat manusia ini datang kepada Allah di dalam Yesus Kristus. menyesali keberdosaannya dan bertobat. Allah tidak menginginkan kebinasaan dari orang yang dikasihinya di dalam keberdosaannya.

Oleh karena itu, marilah kita melihat ke dalam diri kita sendiri, mengevaluasi diri kita sendiri, mengingat bagaimana hubungan kita dengan Allah dan sesama kita. apakah di dalamnya kita terlalu sombong dan menganggap diri sebagai orang yang saleh, yang tidak berdosa yang tidak membutuhkan pengampunan? Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan Yesus, Dia dengan tangan terbuka menanti kita untuk datang kepadaNya di dalam iman kepada Yesus Kristus. Di dalam Yesus kita menerima pengampunan dosa, di dalam Yesus kita dikuduskan dan di dalam Yesus kita menerima keselamatan dan kehidupan yang kekal.

Kita memohon Allah untuk tidak murka, untuk tidak mengingat-ingat kesalahan kita, serta memohon Allah memandang kita sebagai umatNya maka marilah kita hidup sebagaiumat Allah yang telah beroleh kasihNya, yang telah beroleh pengampunan dari Tuhan. Hidup dalam ketaatan dan pertobatan, kembali ke jalan kebenaran Allah. Amin

Salam dari Tim: (MP)

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *