FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Rabu, 19 Apt 2023
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan
Ibrani 3:4 (TB) Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
Hebrews 3:4 (UKJV) For every house is built by some man; but he that built all things is God.
Saat ini para ahli berlomba membuat bangunan yang unik-unik: terbesar, tertinggi, terluas, termahal, tercanggih dll, pokoknya mereka membuat segala rancangan bangunan yang membuat orang heran, tercengang karena hasil karia mereka yang ter atau paling baik. Dengan membuat bangunan yang seperi itu nama mereka dibubuhkan sebagai perancang bangunan yang hebat. Dengan rancangan yang hebat itu Mereka mendapat pujian dan penghargaan dari manusia. Sebenarnya dengan membuat bangunan seperti itu bangunan bukan lagi bertujuan untuk fungsi yang dibutuhkan tetapi sensasi yang membuat orang merasa lain dari pada yang lain. Apapun ceritanya perancang bangunan lebih bernilai dari bangunannya.
Sehebat apapun perancang bangunan, renungan pagi ini menjelaskan bahwa ada perancang yang lebih ahli dari ahli, yaitu Allah sendiri. Jika manusia bisa membuat bangunan yang paling baik, termegah, teemahal dan segalanya maka Allah lebih lagi, tak ternilai dengan penilaian tertinggi sekalipun di dunia ini. Allah adalah perancang yang terbaik dari segala sesuatu yang ada, yang berfungsi, berguna dan bertujuan demi kebaikan ciptaanNya, bukan hanya di hanya dulu, tapi kini dan esok sampai selama-lamanya.
Apa yang membuat penulis Ibrani menjelaskan perumpamaan bangunan dan ahli bangunan pada renungan pagi ini?
Pertama, penulis Ibrani mengingatkan, bangunan buah karya manusia tidaklah lebih berharga dari pada perancangnya. Bangunan itu bernilai, berharga dan terlihat bagus dan megah karena buah karya dari perancanyanya. Maka demikianlah hidup ini, dibalik semua apa yang ada pada kita, dimana manusia bisa merasakan lebih dari apa yang mereka pikirkan semuanya itu ada karena Allah. Jangan larut memuji pemberian namun lupakan akan Allah yang memberikan.
Kedua, Allah sendiri perancang yang ahli dari pada segala ahli. Jika manusia mendaoat pujian atas maha karya mereka, itulah yang sepantasnya. Seseorang mendapat penghargaan atas karya mereka. Maka demikianlah kita terhadap Tuhan pencipta dan perancang terbaik dalam hidup kita. Sudah sepantasnya kita ciptaanNya yang diciptakan dan dirancang semourna. Baiklah pujian dan hormat serta rasa syukur kita terus kita sampaikan kepada Tuhan.
Ketiga, jika kita baca keseluruhan ayat 1-6, penulis menjelaskan peran Musa dan Kristus. Musa sangat diagungkan oleh umat Israel karena dialah yang dipakai oleh Tuhan membebaskan Israel dsri perbudakan Mesir. Dengan kuasa Allah, Musa menuntun bangsa Israel selama 40 tahun di pada gurun. Israel tidak melupakan Musa sekalipun tidak ikut masuk ke tanah Kanaan. Musa telah melakukan tugasnya atas perintah Allah. Lebih dari itulah Kristus telah membebaskan manusia dari dari dosa dan menyeberangkan kita kepada kehidupan yang kekal melalui kematian dan kebangkitanNya. Disinilah penulis kitab Ibrani menjelaskan bahwa kita memuliakan karya Allah yang menyelamatkan di dalam Yesua Kristus. Jika Musa memberikan Taurat untuk membentuk umat Israel menjadi unat Allah, Maka Kristus hadir untuk memenuhi Hukum Taurat, Kristus bukan meniadakan Taurat tetapi memenuhi hukum Taurat.
Sahabatnyang baik hati, karya Allah yang menyelamatkan kita manusia berdosa merupakan rencana yang agung dari Allah. Baiklah segala hormat, pujian dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak