Kotbah Minggu, MISERECORDIAS DOMINI, 23 April 2023
Nas: 1 Peteus 1:17-23

 

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah minggu ini merupakan ajakan Rasul Petrus agar setiap orang hidup baru. Hiduo baru ini merupakan buah dari kesadaran oleh manusian yang telah ditebus. Kita telah ditebus dari hidup yang lama melalui pengorbanan Yesus Kristus.

1 Petrus 1:18-19 (TB) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Didalam Kotbah ini baiklah kita menggali makna penebusan, kemudian apa yangbharua kita lakukan sebagai orang yang telah ditebus oleh Kristus.

1 Makna Penebusan
Kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus. Pertanyaan mengapa kita harus ditebus? Baiklah saya jelaskan arti penebusan dari dua pendekatan.

a. Pendekatan pertama: dalam dunia bisnis atau niaga. Ibarat seseorang menggadaikan asset atau barang untuk mendapatkan pinjaman atau hutang. Selama asset itu digadaikan maka pemiliknya ada pada pihak pemiutang. Asset yang digadaikan hanya dapat kembali kepada pemilik semula jika telah ditebus dengan uang tebusan. Tanpa uang tebusan kepemilikan itu adalah hak penggadai. Demikianlah manusia menjadi milik dosa karena setelah manusia jatuh dalam dosa kita diperhamba oleh dosa. Tidak seorang pun yang dapat membebaskan dirinya dari dosa dari dirinya sendiri. Penebusan atas dosa hanya dilakukan oleh Yesus secara sempurna melalui kematian dan kebangkitan Kristus.

b. Pendekatan kedua adalah dalam dunia perbudakan. Pada jaman perbudakan, seorang budak tidak akan pernah bisa menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri. Dia akan tetap menjadi budak dan milik tuannya. Seorang budak hanya bisa merdeka jika ada orang yang menebus dari tuannya. Seorang budak apabila sudah ditebus oleh seorang tuan maka dia akan menjadi milik tuan yang menebusnya. Hal ini dijelaskan Paulus dalam Roma 6:16 (TB) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Kedua penjelasan ini dapat memudahkan kita mengerti dan memahami penebusan Kristus. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka manuaia diperhamba oleh dosa. Manusia tidak dapat membebaskan diri dari perhambaan dosa dari dirinya sendiri. Maka Allah sendirilah yang bertindak menebus manusia dari dosa. Allah menebus manusia bukan dengan emas dan perak atau dengan uang tebusan atau dengan barang yang fana. Tetapi kita ditebus dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Ditebus bukan dengan uang dan perak karena kita bukan berhutang emas dan perak atau dengan barang yang fana tetapi kita berhutang nyawa karena upah dosa adalah maut. Maka kita ditebus dengan pengorbanan Yesus di Kayu Salib. Dia disalibkan dan mati sebagai tebusan dosa kita.Efesus 1:7 (TB) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

Para ahli Perjanjian Baru menjelaskan arti penting penebusan Kristus di kayu salib dengan mengutip perkataan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu: “sudah selesai” (tetelestai, baca Yoh 19:30). Artinya sudah selesai, hutang kita oleh dosa dan pelanggaran atau jika selama ini manusia yang jatuh dalam dosa diperhamba oleh dosa telah ditebus dan telah lunas dibayar melalui pengorbanan Yesus Kristus di Golgata.

2. Apa yang harus kulakukan?

1 Petrus 1:22 (TB) Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Rasul Petrus dalam kotbah minggu ini mengajak kita untuk hidup baru, hidup yang dilahirkan kembali menurut Firman Allah. Ibarat tanaman ditanam dengan benih yang baru. Rasul Petrus menyebut dengan benih yang tidak fana, tetapi benih yang kekal. 1 Petrus 1:23 (TB) Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Benih yang kekal kekal oleh penebusan Kristus mengajak kita memiliki cara hidup yang baru, yaitu:

a. Hidup sebagai anak yang takut akan Allah dan taat kepada Kebenaran.

1 Petrus 1:17 (TB) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

Konskwensi penebusan adalah kita dipilih dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah kita hidup dalam terang, menjauhkan diri dari cara hidup yang lama. Jika adam yang lama hidup tidak taat kepada perintah Allah, maka manusia baru yang ditebus didalam Yesus Kristus harus hidup di dalam kebenaran dan ketaatan kepada Allah.

b. Memelihara Persaudaraan
Konsekwensi kedua adalah kita semua sama dihadapan Allah Bapa kita. Tidak ada perbedaan yang satu dengan yang lainnya, sederajat, perlakuan hang sama dan memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama. Karena itu kita harus memelihara persaudaraan.

Kasih persaudaraan yang paling indah adalah hidup bersama dengan rukun sebagaimana ajakan pemazmur.
Mazmur 133:1 (TB) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

c. Hidup di dalam Kasih
Yesus sebelum naik ke Sorga menyampaikan perintah kepada murid-muridNya agar hidup di dalam kasih. Hidup di dalam kasih adalah bukti orang yang mau mengikut Yesus.

Yohanes 13:34-35 (TB) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Periintah baru ini sangat penting untuk menyadarkan kita sebagai seorang murid, yaitu hidup di dalam kasih. Menaburlan kasih adalah pekerjaan yang terus menurus dilakukan oleh orang percaya

Hidup di dalam kasih harus kita maknai dari pekerjaan Kristus yang menaburkan benih kehidupan yang kekal dalam kehidupan kita di dunia ini.

Selamat hari minggu dan selamat menaburkan kasih. Tuhan memberkati!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *