FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Jumat, 28 April 2023
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan
Amsal 16:6 (TB) Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
Proverbs 16:6 (UKJV) By mercy and truth iniquity is purged: and by the fear of the LORD men depart from evil.
“Satu kali lau sakiti hati ini masih lumaafkan, dua kali kau sakiti hati ini, juga kumaafkan. Tapi jangan kau coba tiga kali, jangan oh jangan. …dst.”
Itu adalah kutipan satu syair lagu yang menggambarkan bahwa kita terbuka memaafkan orang lain, tetapi dengan sangat terbatas, satu dua kali, okelah maaih bisa ditolerir, namun jangan sampai tiga kali. Itu sifat kemanusiaan, rela memaafkan tetapi dengan batasan tertentu.
Bagaimanakah orang percaya memaafkan? Pernah murid-murid bertanya kepada Tuhan Yesus: sampai berapa kalikah kita mengampuni orang lain? Lengkapnya saya kutip dari Matius 18:21-22 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Dalam ajaran kekristenan, memaafkan dan mengampuni orang lain tiada batas, pengampunan dan pintu maaf selalu terbuka. Tujuh kali tujuh pulu kali, itu angka untuk menunjukkan pintu maaf dan pengampunan akan selalu terbuka. Sama seperti Allah yang senantiasa memaafkan dan mengampuni kita anak-anakNya. Tidak ada dosa dan pelanggaran kita yang tidak dimaafkan dan diampuni oleh Allah. Mengapa Allah memgampuni kita manusia berdosa, jawabnya adalah: kasih ALLAH yang begitu besar mengasihi kita. Allah tidak menghendaki kita binasa oleh dosa dan pelanggaran, Allah membuka pengampunan bagi orang yang menyadari dan mengakui kesalahannya.
Sahabat yang baik hati! Demikianlah ajaran Salomo di dalam Amsal 16:6 ini. Allah mengasihi, bukan karena kita baik, atau ada sesuatu kelebihan yang kita miliki. Sama sekali tidak, Allah mengasihi kita karena memang Allah adalah kasih. Allah mengasihi kita dan setia dengan janjiNya. Jika manusia ingkar janji dan lupa akan Tuhan, Allah sendiri setia.
Bukti cinta kasih Allah yang setia hendaknya menjadikan kita lebih takut akan Tuhan. Lebih mengasihi Tuhan Allah dengan segenal hati, jiwa dan kekuatan kita dan kasih terhadap sesama.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak