FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Jumat, 19 Mei 2023
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Yohanes 14:3 (TB) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
John 14:3 (UKJV) And if I go and prepare a place for you, I will come again, and receive you unto myself; that where I am, there all of you may be also.
Ada kekuatiran yang luar biasa dari para murid-murid saat Yesus memberitahukan bahwa tidak lama lagi Yesus tinggal bersama mereka. Eaktunya akan tiba, Yesus akan naik ke Sorga. Berarti guru yang selama ini mengajar, membimbing, serta bersama-sama dengan mereka melakukan berbagai hal harus pergi meninggalkan para murid. Mereka sadar bahwa mereka tidak siap, mereka sangat membutuhkan kehadiran Yesus bagi perjalanan hidup mereka.
Bagaimana menghadapi Farisi, orang Yahudi, Herodian, kaum Romawi dan kelompok-kelompok sosial lainnya yang sangan anti kepada Yesus dan para murid-muridNya. Namun Yesus meneguhkan mereka dalam Yohanes 14:1-2 (TB) “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dalan kegelisahan itulah Yesus meyakinkan mereka agar tidak usah gelisah, takut dan gentar.
Pertama dalam Yohanes 14:18 (TB) Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
Yesus meninggalkan mereka bukanlah seperti perpisahan seorang sahabat yang pergi untuk memulai kehidupan baru di negeri orang. Kepergian Yesus bukan pula seperti seorang ayah yang meninggal dunia sehingga hanya duka bagi anak-anak yang ditinggalkan. Hidup tampa seorang ayah tentu adalah duka yang mendalam. Yesus meninggalkan mereka karena Yesus memang bukan berasal dari dunia. Dia naik ke sorga kembali kepada hakekatNya yang ilahi. Kepergian Yesus adalah bagian dari rencana Allah yang harus dimengerti oleh murid-murid.
Kedua kita temukan dalam Yohanes 14:16-17 (TB) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Wajar murid kuatir dan gelisah, mereka belum siap, mereka takut, mereka tidak tahu berbuat apa. Ketalutan itu ditambah lagi dengan bagaimana mereka menghadapi kelompok-kelompok sosial masyarakat yang anti terhadap Yesus, seperti: ahli Taurat, Farisi, Herodian dan kelompok Romawi.
Bagaimana mereka bisa mengajarakan hal Kerajaan Sorga seperti yang diajarkan oleh Yesus kepada bangsa-bangsa? Ibarat seorang yang menjalani studi mereka belum siap dan belum wisuda namun harus memulai pekerjaan. Tidak ada kekuatan untuk mulai sesuai perjalanan hidup yang baru.
Disinilah Yesus meneguhkan para murid bahwa Yesus akan meminta kepada Bapa untuk mengutus Roh Kudus, Roh Penolong dan Penhibur. Roh Kuduslah yang menyertai dan mengajar mereka tenta apa yang harus dikatakan
Ketiga dalam renungan pagi ini tertulis dalam Yohanes 14:3 (TB) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
Dalam ayat ini terbuka dengan jelas bahwa kepergian Yesus meninggalkan murid bertujuan untuk menyediakan tempat bagi mereka. Bukan hanya sekedar tempat tetapi tempat yang abadi dimana Yesus bersama murid-muridnya bersama-sama kelak selama-lamanya. Jadi kepergian Yesus bukanlah untuk suatu perpisahan, tetapi kepergian Yesus untuk adanya suatu pertemuan yang tetap dan abadi dimana Yesus bersama murid-muridNya dan orang-orang yamg percaya hidup di rumah yang kekal.
Sahabat yang baik hati, renungan pagi ini merupakan suatu kepastian bagi kita dimana Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita di tumah Bapa di Sorga. Hal ini menyadarkan kita bahwa apapun yang terjadi dalam hidup di dunia ini, jalanilah di dalam iman. Dalam sudah dan senanh, berletih dan berpeluh, jatuh bahkan harus berurai ait mata, jalani sampai kapan Tuhan menentukan hari terakhir bagi kita di dunia ini. Percayalah lelah kita akan berakhir dengan sulacita sorgawi di rumah Bapa. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak