FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Sabtu, 17 Juni 2023
Perasaan yang salah, pikiran yang salah dan sikap hati yang salah itulah yang membuat kita tidak akur, tidak bersahabat dengan orang lain. Dan fenomena seperti ini sudah terjadi jauh sebelum kita ada. Dimana adanya permusuhan antara bangsa Yahudi dan Samaria. Merasa yang paling benar membuat keduanya tidak dapat bertemu dan menyatu. Hal yang salah ini menjadi tradisi yang menjadi kebenaran diantara mereka sampai menjadi warisan bagi keturunan mereka.
Namun, Puji Tuhan dengan kehadiran Sang Damai terjadi sesuatu yang baru dimana Yesus terlebih dahulu menegur seorang perempuan Samaria.
Yohanes 4:7-9 (TB) Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Teguran Yesus menjadi pintu untuk terjalinnya hubungan yang baik, terlebih masuknya berita keselamatan kepada mereka.
Ini adalah teladan hidup yang harus kita kerjakan. Menegur siapapun yang memusuhi kita, yang menganggap kita musuh bagi orang lain.
Jangan takut ditolak. Dengan hati yang tulus dan memandang pada Diri Yesus, teguran kita itu tidak akan sia-sia. Bisa saja teguran tulus kita akan melembutkan hati dan menjadi pintu untuk kita menyampaikan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Kita juga harus bisa mengalahkan diri kita yang kadang merasa benar, tidak mampu menerima orang lain.
Bersama-sama kita belajar mengenakan pikiran dan perasaan Kristus yang mengutamakan keselamatan daripada diri sendiri, karena itulah yang dikehendaki Bapa didalam diri kita. Amin, Tuhan Yesus memberkati kita semua
Salam kasih, Debora Gulo