FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Sabtu, 1 Juli 2023

Sungguh mata Tuhan selalu memandang semua kita yang ada di Bumi ini. Ia melihat apa yang kita kerjakan dan suatu hari nanti pekerjaan kita akan diuji. Bekerja bagi Tuhan adalah tanggungjawab kita semua, sebab dunia ini berusaha mencetak hidup kita menjadi orang-orang binasa sampai tidak dapat lagi diselamatkan.

Tuhan sudah berjanji bahwa dunia ini akan lenyap dengan api. Memang, karna kejadian ini belum terjadi sebagian besar kita masih bisa santai dan bisa saja menganggap remeh akan hal ini.

Sebagaimana keadaan manusia-manusia di akhir zaman ini yang tidak mau mencari keselamatan yang benar dengan Injil Kristus, merasa sudah selamat.

2 Korintus 4:3-4 (TB) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Perjuangan kita sangat berat, keadaan kita genting dan mendesak! Merubah cara berfikir itu tidak gampang, tidak cukup mendengar khotbah sekali seminggu tetapi harus sebanyak mungkin. Kita harus menutup mata dan telinga akan hal-hal yang tidak membangun iman kita.

Keadaan kita ini seperti keluarga Lot yang meninggalkan Sodom Gomora. Jangan kita menjadi seperti calon mantu Lot yang berperan sebagai pengolok-olok. Bahkan keluarga Lot yang diselamatkanpun kurang merasakan genting dan mendesaknya penyelamatan itu.

Jika kita memang mau benar-benar selamat, perkara kekal adalah hal yang sangat genting dan mendesak dihidup kita. Tidak betah akan dunia ini lagi, berjuang keluar dari lingkaran iblis, membenci dosa, lari sekencangnya kepada Tuhan, berjuang mencari dan melakukan kehendak Tuhan akan mewarnai perjalanan hidup kita.

Namun, jika masalah kematian kita anggap hal yang tabu, konyol dan urusan belakangan maka perasaan genting dan mendesak tidak bisa kita rasakan. Yang ada, kita hanya terlena dengan kenikmatan dunia ini, terus bersahabat dengan dunia, menghabiskan jam hidup kita dengan kesenangan daging dan mencari Tuhan hanya sekedar/formalitas belaka.

Mari, tentukan pilihan kita untuk memiliki perasaan genting dan mendesak karna kita sendirilah yang menentukan arah hidup kita, hidup atau binasa. Amin, Tuhan Yesus memberkati kita semua

Salam kasih, Debora Gulo

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *