FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
KEKUATAN, INSPIRASI DAN MOTIVASI
Selasa, 21 Maret 2023

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:

1 Yohanes 3:24 (TB) Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
1 John 3:24 (UKJV) And he that keeps his commandments dwells in him, and he in him. And hereby we know that he abides in us, by the Spirit (o. pneuma) which he has given us.

Pernahkah kita bertanya: apakah tujuan hidupku? What is the purpose of my life? Tentu setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda dengan prinsip hidup yang berbeda-beda pula. Saya dapat berkata bahwa tujuan hidup saya adalah bahagia, hidup ini untuk bahagia. Tetapi, ada orang yang berkata bahwa tujuan hidupnya adalah harta, harta adalah segala-galanya baginya atau tujuan hidupnya adalah uang, sehingga uang adalah segala-galanya baginya.

Apakah tujuan hidup pengikut Kristus? Apakah uang, harta, kekayaan, jabatan, kuasa dan kebahagiaan dunia ini semata? Tentu tidak. Kristen sejati memiliki tujuan hidup yang berarti, yaitu hidup menurut perintah Allah yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Mat.22:37-39). Mengasihi bukan dengan perkataan atau lip service semata, tetapi hendaknya dibuktikan melalui perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, maka haruslah dibarengi dengan iman dan perbuatan. Sebab iman tanpa perbuatan itu pada hakekatnya adalah mati (Yak.2:17). Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, maka haruslah dibarengi dengan perbuatan kasih terhadap mereka.

Hidup menurut perintah Allah adalah hidup seturut dengan firman Tuhan, diam dan tinggal di dalam Tuhan. Hidup menurut perintah Allah yaitu hidup di dalam kasih. Bagaimanakah kita mampu mengasihi Allah dan sesama manusia? Kita mampu melakukan kasih terhadap Allah dan sesama manusia karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, tetapi kita membenci saudara kita, kita adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, bagaimana mungkin ia mampu mengasihi Allah yang tidak dilihatnya? (1 Yoh.4:20). Jadi, kita akan mampu melakukan perintah Allah, hanya oleh karena kasih karunia Allah yang telah terlebih dahulu diberikanNya kepada kita di dalam Yesus Kristus Juru Selamat kita. oleh karena itu, sebagai orang yang telah menerima keselamatan dari Allah di dalam Yesus Kristus, kita terpanggil dan bertanggungjawab untuk hidup menurut perintah Allah.

Bagaimanakah sikap Kristen yang sejati yang menunjukkan sikap hidup menurut perintah Allah itu?
1. Mempercayai Allah
Iman kepercayaan kepada Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus adalah dasar bagi kita untuk melakukan perintahNya. Seseorang tidak akan mungkin mampu melakukan perintah Allah, jika ia tidak terlebih dahulu mempercayaiNya. Kita terpanggil untuk mempercayai Allah yang telah menyelamatkan kita melalui AnakNya Yesus Kristus. Mempercayai Allah berarti mempercayakan seluruh hidup kita pada tuntunan Firman Allah. Allah saja yang memiliki otoritas di dalam hidup kita. Segala totalitas hidup kita, kita percayakan kepada tuntutanNya. Oleh karena itu, kita memiliki kewajiban untuk mempercayaiNya dengan sepenuh hati, bukan setengah hati.

2. Mengasihi sesama
Mengapa kita berkewajiban mengasihi sesama manusia? Karena itu adalah perintah Allah dan karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita manusia berdosa. Orang yang telah menerima kasih Allah, harus mampu mengasihi sesamanya manusia. Motifasi kita mengasihi sesama manusia adalah semata-mata demi melakukan perintah Allah, bukan ada apanya. Kita harus mengasihi sesama manusia dengan apa adanya, bukan ada apanya. Jika demikian, kasih kita masih kasih pamrih yang berarti kasih yang mengharapkan balasan dari orang yang kita kasihi. Kasih yang sejati tidak mengharapkan balasan, kasih yang tulus dan iklas, mampu mengampuni dan berkorban demi orang lain. Dasar kita mengasihi orang lain adalah kasih Allah.

3. Menjadi berkat bagi sesama
Pdt. Wilhelmus Latumahina yang merupakan Ketua Umum Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) mengatakan dalam lirik lagu ciptaanNya: “Hidup ini adalah kesempatan”
Hidup ini adalah kesempatan, Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan bri, Hidup ini harus jadi berkat
Oh Tuhan pakailah hidupku Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat
Jadi, tujuan hidup orang yang hidup menurut perintah Allah adalah menjadi berkat bagi sesama sebagaimana Abraham yang tunduk dan taat kepada perintah Allah. Ia hidup di dalam iman dan kasih karunia Allah, sehingga hidupnya dapat menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Demikianlah hidup kita hendaknya menjadi berkat bagi sesama. Marilah kita memohon kekuatan dari Allah untuk hidup menurut perintahNya dan menjadi berkat bagi dunia ini. Amin.

Salam dari tim: RN

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *