Kotbah Minggu Quosimodegeniti, 16 April 2023
Nas: Yehezkiel 36: 22-27
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan pemberitahuan rencana Allah untuk memperbaharui umatNya. Allah akan memulihkan keadaan umatNya.
Jika kita baca keseluruhan pasal 36 ini amarah dan kasih Tuhan ditunjukkan oleh nabi. Tuhan marah atas tindakan yang menajiskan dari Israel: pelanggaran dan berbaliknya dari Allah.Yehezkiel 36:21 (TB) Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.
NAMUN Allah tetap.mengasihi umatNya sekalipun terbuah, Tuhan akan memulihkan dan mengumpulkan mereka. Inilah pembaharuan yang Allah perbuat terhadap UmatNya. Kasih Tuhan yang tiada batas tidak membuat Allah membiarkan umatNya bebas atas pelanggaran amarah dan murka akan didatangkan sebagai ganjaran dan pelajaran.
Khususnya dalam kotbah minggu ini, pembaharuan itu dimulai dengan inisiatip Allah mentahirkan atau mengampuni umatNya, memberikan hati yang baru dan pengharapan baru dengan kembali ke Yerusalem dan berdiam di negeri yang Tuhan janjikan sejak leluhur mereka. Tuhan sendiri bertindak untuk melakulan pembaharuan atas umatNya.
1. Pengampunan: Tuhan Mentahirkan – Menguduskan UmatNya
Yehezkiel 36:23 (TB) Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
Pemulihan itu dimulai dari Allah sendiri yang berkenan mengampuni umatNya. Allah bersedia mengampuni dan memaafkan seluruh pelanggaran umatNya. Pengampunan itu diungkapkan dengan kata “mentahirkan”. Allah mentahirkan mereka dari segala kenajisan, memberikan hati yang baru dari hati keras, pemberontak dan tegar tekuk menjadi hati yang taat dan tulus.
Kata mentahirkan ini menunjukkan bahwa bangsa itu telah berdosa dihadapan Allah, nazis dan telah jauh dari kekudusan Tuhan. Dalam pandangan Yahudi ada hal-hal yang ditetapkan nazis menurut hukum imamat. Mulai dari jenis-jenis makanan, ternak dan penyakit tertentu pada manusia yang dinyatakan nazis, seperti: kusta. Seorang yang kusta harus dikucilkan dari komunitas masyarakat. Dia dapat kembali bersatu dengan masyarakat setelah dia tahir. Imamlah yang memiliki wewenang untuk menetapkan seseorang yang sudah tahir. Jika imam menyatakan seseorang kusta telah tahir barus dia berhak kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Demikianlah umat Israel mereka telah melanggar Firman Tuhan, dan telah dihukum melalui pembuangan. Tidak selamanya Tuhan menghukum, Tuhan mengampuni dan mentahirkan umatNya. Tuha tidak mengingat-ingat dosa mereka lagi sebagaimana pesannya kepada Yesaya 1:18 (TB) Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
2. Roh Yang Baru: berubah dari hati keras kepada hati lembut
Pentahiran itu berdampak dalam hati manusia. Hati manusia yang keras dan tidak taat kan diperbaharui menjadi hati yang lembut yang bersedia dan taat melakukan kehendak Allah. Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Bagaimana Tuhan menempa hati umatNya. Seperti membentuk emas murni dalam tuangan baru; emas harus dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, segala kerak yang melekat akan terkelupas dan meninggalkan emas murni kemudian di tuang dalam tuangan baru. Demikian Allah memurnikan umatnya melalui pembuangan Babel. Jadi pembuangan merupakan bahagian dalam rencana Allah, tahapan pembuangan adalah bahagian dari penempaan hati yang diperbaharui oleh Tuhan.
Pembuangan bukanlah akhir sejarah umat Allah, namun bahagian dari penempaan mereka agar memiliki hati yang dioerbaharui. Allah yang mengumpulkan dan mempersatukan, Allah yang memulihkan dan Allah sendiri yang membentuk mereka menjadi umat yang taat kepada perintah dan ketetapan Allah. Rencana ini menumbuhkan pengharapan, tak perluh berputus asa dan terus menerus meratapi keadaan yang pahit. Dulu memang mereja jaya dan bangga menjadi umat Allah namun, semuanya sirna dengan hancurnya Yerusalem dan diangkutnya seluruh umat Allah ke pembuangan. Ketidak berdayaan mereka dalam pembuangan, bukan berarti kehilangan segala-galanya; namun Yehezkiel sendiri menubuatkan bahwa Allah sendiri yang memiliki prakarsa untuk memulihkan keadaan umatNya.
Tuhan akan memperbaharui hati mereka, Allah akan memperbaharui bathin mereka. Allah sendiri akan menuliskan perintah Allah di dalam hati mereka. Jika zaman Musa Perintah Allah itu dituliskan dalam dua log batu, tetapi rencana Allah pada umat yang diperbaharui itu adalah dengan menuliskannya dalam hati mereka.
Umat yang diperbaharui ini akan menjadi orang yang taat kepada perintah Allah. Roh Allah aka diam di dalam hati manusia dan menjadikan mereka setia dan suka rela melakukan kehendak Allah.
Dalam ketidak-berdayaan mereka Allah sendiri akan datang untuk memulihkan keadaan dan membentuk mereka menjadi umat yang Baru. Allah menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat Allah.
Hati yang dibaharui itu mengubah mereka, umat yang memberontak menjadi umat yang penurut umat yang melanggar perintah menjadi umat yang taat. Roh yang batu yang dijadikan Tuhan akan menuntun kita kepada kehidupan. Sebagaimana dijelaskan oleh Paulus dalam Roma 8:14-15 (TB) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
Status sebagai anak-anak Allah manjadikan kita menjadi orang-orang yang menuruti perintah Allah.
3. Hidup yang penuh pengharapan: diam di Tanah Perjanjian.
Dalam ayat setelah kotbah ini disebutkan, bahwa Allah akan memulangkan umatNya dari pembuangan dan tinggal di tanah yang dijanjikan kepada nenek moyang mereka.
Yehezkiel 36:28 (TB) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.
Dalam pembuangan mereka berpencar entah ke mana, tiada pemimpin dan hidup terasing dan tidak ada yang mempersatukan. Tuhan sendiri akan mengumpulkan dan mempersatukan mereka kembali. Mereka yang dipulihkan akan mendiami kembali tanah perjanjian sebagaimana dijanjikan kepada nenek moyang mereka.
Selama di pembuangan mereka meratapi diri, rindu akan Yerusalem, kampung halaman mereka. Seperti Batak di Perantauan menyanyikan O Tano Batak: terharu bahkan sering menetaleskan air mata. Lebih dari itulah kerinduan orang Yahudi rindukan Yerusalem Namun masalahnya kalaupun mereka rindu dan ingin pulang, bagaimana hal itu bisa karena Yerusalem telah hancur, kota yang dulu megah telah menjadi puing dan sepi. Bait Allah yang sangat mereka agungkan, tak satu pun batu bertindih.
Apa yang dirindukan oleh Umat Allah dipembuangan dijawab oleh Tuhan dalam ayat 28. Tuhan akan mengembalikan mereka ke Yerusalem. Tuhan sendiri yang akan menghantarkan mereka dengan penuh damai dan sejahtera. Mereka akan diam di negeri yang dijanjikan oleh Tuhan bagi mereka sejak leluhur mereka.
Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan minggu meneguhkan dan menguatkan kita bahwa ruang pengampunan. Dosa dan pelanggaran telah membuat kita jauh dari anugerah, Namun Tuhan berkenan mentahirkan, menyucikan dan menguduskan umatNya. Tuhan memperbaharui hati mereka, hati keras akan diperbaharui menjadi hati lembut.
Selamat hari minggu! Tuhan memberkati kita dan agar berkatnya nyata mari kita berubah, memasuki era pembaharuan yang dilakukan oleh Tuhan dalam hidup kita.
Apalagi kita baru memasuki semangat paskah, kematian dan kebangkitan Kristus menghantarkan kita kepada hidup baru. Kristus melalui peristiwa salib dan kebangkitanNya melakukan transformasi – pembaharuan.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak