FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Jumat, 16 Juni 2023

 

Warisan sifat menolak Tuhan sudah diwariskan nenek moyang kita sejak di taman Eden yang lebih memilih suara iblis daripada suara Tuhan. Ketidaktaatan ini membuahkan banyak dosa sampai benar- benar menjadikan manusia pemberontak di hadapan Allah.

1 Tesalonika 4:7-8 (TB) Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. 

Mungkin jika ditanya apakah kita menolak Tuhan atau tidak, sebagian besar kita akan menjawab tidak. Memang, dari mulut kita tidak menolak Tuhan secara terang-terangan namun pada kenyataannya, Tindakan-tindakan kitalah yang mencerminkan kita menolak Tuhan.

Kita menolak hidup Kudus bagi Tuhan yang dimulai dari diri sendiri yang menyimpan banyak sampah dosa (baik itu perkataan, pikiran yang tidak pantas, hati yang tidak mengampuni, penuh kekecewaan, menyimpan kesalahan orang lain dan lain-lain) dalam Rumah Tangga tidak ada kedamaian, tidak ada pendidikan Kristus, tidak membangun mezbah doa malah sibuk dengan banyak urusan terseret arus dunia, ketidakjujuran, ketidakpedulian, kegiatan-kegiatan yang menuruti keinginan daging dan lain-lain.

Kita harus sadar, Allah sudah mengampuni kita dan mengangkat hidup kita dari lumpur dosa, merampas kita dari genggaman si iblis hendaknya kita tidak menolak Allah yang sangat berkemurahan dan mengasihi kita. Dengan apakah kita membalas kasihNya?

Kita tidak dapat membayar semua perbuatan Tuhan di hidup kita tetapi kita dapat belajar menyenangkan hatiNya melalu Hidup Kudus.
Mari, kita harus memaksa diri kita bersikap hormat dan sepatutnya menghargai kehadiran Tuhan di hidup kita melalui Roh Kudus yang diutus untuk membimbing kita.

Jangan menolak Tuhan lagi dengan pemberontakan-pemberontakan melalui kebiasaan buruk kita sekalipun sebuah kewajaran dimata manusia. Melainkan kita harus berjuang hidup Kudus dalam seluruh kehidupan kita agar suatu saat nanti kita tahan berdiri di hadapan Takhta Allah Bapa di Sorga. Amin, Tuhan Yesus memberkati kita semua

Salam kasih, Debora Gulo

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *