FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Senin, 24 Juli 2023
Ketika kita ada dalam keadaan di luar kenyamanan, di luar zona rutinitas dan keadaan yang secara daging kita tidak sukai berbagai macam pikiran menghampiri kita. Baik pikiran positif ataupun negatif.
Ya, itulah cara berfikir manusia. Namun Manusia kerap kali rentan salah menangkap suatu maksud. Mungkin juga kita punya pengalaman ketika seseorang salah mengerti/menangkap dari maksud tujuan kita.
Sehingga masalah baru jadi tumbuh. Demikian juga jika kita salah menangkap maksud Tuhan maka keadaan yang sebenarnya adalah moment penting untuk kita mengerti kehendak Tuhan jadi terlewatkan bahkan menimbulkan masalah baru.
Sebab banyak orang meninggalkan pengiringannya akan Tuhan menjadi berubah dan bisa sampai berhenti, akibat kecewa atau sikap hati lainnya.
Tetapi sebagai orang Kristen cara berfikir kita harus memiliki pikiran Kristus dimana kita bisa menangkap maksud Tuhan dengan benar dalam seluruh keadaan hidup kita.
Efesus 5:17 (TSI) Jadi janganlah hidup sembarangan, tetapi usahakanlah supaya kamu mengetahui apa yang TUHAN mau untuk kamu lakukan.
Mengetahui kehendak Tuhan dimulai dari cara kita menangkap dengan benar, jika kita salah menangkap maka kita tidak akan mengerti apalagi melakukan. Ini adalah sebuah usaha, bukan secara mistik yang Tuhan kerjakan.
Hidup kita harus semua tentang Tuhan, dunia kita cukup Tuhan dan fokus kita hanya Tuhan. Pasti kita bisa menangkap dengan benar.
Sebab tidak ada yang mengganggu dan menjadi penghalang untuk mencemari kita menangkap dengan benar maksud Tuhan. Jika hidup kita masih tentang dunia, berfokus pada dunia dan masih keduniawian maka kita pasti sangat sulit menangkap dengan benar karna pikiran kita tidak Kudus dan lurus, terganggu/ tercemar untuk mengerti dengan bener.
Oleh sebab itu, mari kita berjuang bersama hidup yang penuh dengan Firman dan dipenuhi oleh Tuhan di akhir zaman ini supaya kita tidak menghabiskan waktu sebab setiap waktu dan dalam keadaan apapun, kehendak Bapa harus kita tunaikan. Amin, Tuhan Yesus memberkati kita.
Salam kasih, Debora Gulo